Bahasa termasuk kebudayaan, dan petinggi kita kalau diundang, biasanya datang dan akan memberi Kata Sambutan, dan dalam kata sam-butannya, seperti perpisahan sekolah, petinggi kita akan berkata, ”Pe-liharalah kebudayaan kita”. Pernah penulis melihat, ada satu daerah, Penilik Sekolah (PS) diundang dan datang pada acara perpisahan murid yang akan tamat, dan dalam kata sambutannya dengan suara meleng-king, ia berkata, ”Tingkatkan pendidikan.” Kebiasaan mengucapkan sua-ra melengking dan berkata, ”tingkatkan pendidikan,” selalu terdengar pada acara perpisahan di sekolah. Lain halnya dengan PS di Inggeris, yang pernah penulis lihat melalui layar TV TPI pada tahun 1980-an. Ketika PS itu datang dan bertanya kepada guru, ”Ada kesulitan bu, guru?” lalu ibu guru balik bertanya tentang kesulitannya. Sang PS menjelaskan ten-tang kesulitan ibu guru, karena PS memang me-ngetahuinya.
(Konon PS di Indonesia, PS ke sekolah tidak boleh mencari ke-salahan guru, apakah PS di Inggeris itu termasuk mencari kesalahan gu-ru?)
Bagaimana dengan pendidikan kita, katanya ada kurikulum mu-atan lokal, tetapi bahasa Inggeris yang diberikan. Menurut guru, orang saat ini cenderung ingin belajar dengan bahasa Inggeris. Ini suatu bukti bahwa ada petinggi pendidikan kita tidak mampu memotivasi anak-anak cinta kebudayaan dan membuat pelajaran muatan lokal. Sebenarnya de-ngan mengetahui seluk-beluk bahasa daerah membuat anak didik ingin belajar bahasa asing, ”bagaimana bahasa Inggeris itu, ya?” demikian da-lam benak anak-anak. Bertolak dari permasalahan seperti yang dike-mukakan tersebut, maka penulis memberi judul buku ini, ”Mari Me-ngenal Bahasa Karo” (lihat daftar isi).
Karya ini dikerjakan bukan berdasarkan penulis seorang akhli atau mempunyai pendidikan tinggi, tetapi berdasarkan pengalaman, yaitu setelah purna tugas, kepada penulis dipercayakan mengajar bahasa Indonesia pada satu yayasan di Jayapura. Selain mengajar pada yayasan, juga dipercayakan membenahi Perpustakaan SD Neg. Inpres Kotaraja, Jayapura. Ketika mengajar di Yayasan dan membenahi perpustakan itulah penulis menemukan masalah bahasa, dan jawabnya adalah terbitnya buku ”Mari Mengenal Bahasa Karo) ini.
Untuk menambah pengetahuan Bahasa Karo ini, turut dilampir-
kan naskah lagu Karo sebanyak 6 buah.
Demikianlah Kata Pengantar ini dibuat dan menurut penulis ka-rya ini sudah baik, tetapi menurut pembaca mungkin ada kekurangan-nya, dan penulis minta maaf atas kesalahan itu dan tolong sampaikan kepada penulis.
Bekasi, 1 Agustus 2010
Sabtu, 05 Februari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar